
"Kembali Gagal di Partai Final: Kesalahan yang Tak Berujung"
System
by systemDalam final Carabao Cup, Mohamed Salah tampil mengecewakan dan Liverpool harus menelan kekalahan. Tren negatif Salah saat bermain di pertandingan krusial tampaknya masih berlanjut.
Pada pertandingan melawan Newcastle United yang berlangsung di Wembley, Minggu (16/3/2025) malam WIB, Salah tidak berhasil memimpin timnya dengan baik. Meski diharapkan dapat membawa timnya meraih kemenangan, performa Salah malah menunjukkan penurunan.
Selama pertandingan, Salah tidak berhasil membuat satu tembakan pun. Dia bahkan kesulitan untuk menciptakan peluang bagi teman-teman satu timnya, sebab selalu diawasi oleh dua hingga tiga pemain Newcastle setiap kali memiliki bola.
Meskipun Salah memiliki rekam jejak yang impresif setiap kali berhadapan dengan Newcastle, Liverpool harus menerima kekalahan dengan skor 1-2, yang juga berarti mereka gagal mempertahankan gelar juara Carabao Cup untuk ketiga kalinya secara berturut-turut.
Pada pertandingan melawan Newcastle, absennya Salah menjadi topik pembicaraan yang ramai di media sosial. Meski demikian, jika dilihat dari performa sebelumnya, bukanlah hal yang mengejutkan jika Salah menunjukkan penampilan yang kurang memuaskan.
Faktanya, Salah kerap kali dianggap "menghilang" dalam pertandingan-pertandingan final yang pernah diikuti sepanjang karirnya. Dalam sembilan final yang telah dimainkannya, baik bersama klub maupun Timnas Mesir, pemain berusia 32 tahun ini hanya berhasil mencetak satu gol dan memberikan satu assist.
Salah satu gol yang dicetak saat Liverpool meraih kemenangan 2-0 atas Tottenham Hotspur di final Liga Champions 2018/2019, diperoleh melalui penalti.
'Dengan catatan yang dia miliki sepanjang musim ini, tentu merupakan suatu kontradiksi, khususnya pada musim ini dengan kontribusi 32 gol dan 22 assist dalam 42 pertandingan. Apakah ada masalah dengan Salah?'
Kesalahan yang dicatat pada final.
Dalam final Piala Afrika 20170, tercatat satu gol dan satu assist.